This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 10 Juni 2016

Kemana Pak Andi???

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh. 

Terima kasih kepada Pak Andi Maulana, ST atas segala jasa-jasanya selama 8 tahun bergabung di SMKF Avicenna Cileungsi. 

Semoga tetap semangat mencari penghidupan di tempat lain. Yakinlah bahwa semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah Yang Maha Kuasa atas segala urusan hamba-Nya.

Jumat, 27 Mei 2016

Alur Pengajuan STRTTK

Alur Pengajuan STRTTK
1.     Pengajuan berkas STRTTK bagi perorangan (lulusan lama, baik yang telah atau belum bekerja), berkas permohonan disampaikan ke Pengurus Cabang PAFI ( PC PAFI) setempat sesuai dengan domisili.
2.     Berkas dari PC segera disampaikan ke PD PAFI setelah dikoreksi dan dibuatkan surat rekomendasi, kroscek sesuai daftar tilik yang sudah disepakati dengan Dinkes Provinsi, dan berkas yang diajukan ke PD PAFI dilampirkan softcopinya form isian daftar ceklis (softcopy bisa dikirim via email PD PAFI di sekre@pafijabar.or.id)
3.     Berkas kolektif dari pengajuan PC-PC diajukan ke Dinkes Provinsi setiap hari Senin setiap minggunya (waktu sesuai jadwal dari Dinkes Provinsi)
4.     Berkas STRTTK yang sudah jadi dari Dinas Kesehatan Provinsi akan diserahkan melalui PD PAFI Jabar dan akan segera didistribusikan sesuai awal berkas pengajuan.
Untuk informasi berkas/ajuan akan di tampilkan pada website pafijabar.

B.   Lulusan SMKF baru / lulusan tahun 2014
Pengajuan berkas STRTTK bagi kolektif sekolah SMKF lulusan baru (2014) berkas permohonan disampaikan oleh sekolah ke korwil APMFI setempat.

C.   Lulusan D3 dan sarjana (kolektif)
Pengajuan berkas STRTTK  bagi lulusan Perguruan Tinggi (PT) setingkat Diploma 3 dan Sarjana, dapat dilakukan kolektif dari Perguruan Tinggi dengan melengkapi berkas permohonan dan dapat disampaikan langsung ke Dinas Kesehatan Provinsi (tanpa melalui PD PAFI)

D.   Berkas Permohonan
Untuk setiap pengajuan diharapkan melampirkan berkas permohonan dilengkapi lampiran-lampiran yang benar sesuai aturan yang dibuat Dinas Kesehatan untuk mempercepat proses.

Surat permohonan dan dokumen kelengkapan dapat dilihat dan diunduh di http://www.pafijabar.or.id/berkas-pengajuan-strttk/

Sumber : http://www.pafijabar.or.id/alur-pengajuan-strttk/

IPB dan BPJS Kawal Kesehatan Sivitas

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr. Herry Suhardiyanto dan Direktur Kepesertaan dan Pemasaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Andayani Budi Lestari, SE, MM, AAK menandatangani Naskah Kesepahaman, Rabu (18/5), di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Darmaga Bogor. Turut menyaksikan penandatanganan ini adalah Wakil Rektor  Bidang Riset dan Kerjasama IPB Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof.Dr.dr. Fachmi Idris.
Rektor IPB menyampaikan penandatanganan naskah kesepahaman ini merupakan upaya untuk mengawal program yang sangat baik, yakni agar masyarakat Indonesia sehat. Menurut rektor, BPJS kesehatan selama ini memberikan kemajuan yang progressif.
Dengan BPJS Kesehatan, terang rektor, diharapkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan PNS maupun non PNS menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Hal tersebut menjadi jalan untuk memastikan sivitas IPB sehat,” ujarnya. 
Sementara itu, Direktur Utama BPJS menyampaikan BPJS Kesehatan ini merupakan konsep gotong royong secara nasional. “Kepesertaan seorang anggota yang sehat, maka seseungguhnya ia telah menolong anggota lain yang sakit,” terangnya.
Dikatakannya, IPB memiliki potensi besar untuk mengelola secara mandiri. Untuk itu, IPB harus memiliki klinik inhouse. Seraya disebutkan bahwa rasio tenaga medis dan pasien harus seimbang. “Untuk sekira 26 ribu mahasiswa diperlukan minimal lima dokter,” pungkasnya.(dh)
(Sumber : http://news.ipb.ac.id)

UI Raih Predikat Juara Umum 2 pada Ajang ON MIPA-PT 2016

Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA) berhasil meraih 3 emas, 2 perak, 5 perunggu, dan 5 honorable mention pada ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) 2016.

Capaian ini mengantarkan UI meraih predikat sebagai runner up pada ajang tahunan ini. Pengumuman pemenang dilakukan pada Kamis (26/5/2016) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

Perolehan medali emas didapatkan UI melalui tiga mahasiswanya, yaitu Magun Suryo, Gema Ilham B. D., dan Ari Wibisana.

Sementara medali perak diraih oleh dua mahasiswa yaitu Reyhan Dani Lambaga dan Naylah Muna. Selanjutnya, medali perunggu dikalungkan ke lima mahasiswa UI, yaitu Fajar Prihatno, Catur Wibisono, Habib Rizqa Karima, Muhammad Khairul Ramadhan, dan Mohammad Taufik Hakiki.

Selain tiga penghargaan tersebut, UI juga meraih lima predikat honorable mention yang diwakili oleh Tubagus Dhafin Rukmanda, Stefanus Ng., Andi Muhammad Rizqi, Hendri, dan Ita Rostina.

ON MIPA merupakan ajang uji kompetensi individu tingkat perguruan tinggi yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

ON MIPA tingkat nasional tahun ini diikuti oleh 78 perguruan tinggi yang mengikutsertakan 256 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, termasuk 28 orang delegasi UI didalamnya.

Dalam olimpiade tersebut, setiap peserta melakukan ujian tertulis dalam bentuk esai yang bersifat analytical problem solving pada bidang matematika, fisika, kimia, dan biologi.

Pada tahun ini, peserta tidak hanya melakukan kegiatan lomba semata, namun juga mendapat materi technopreneurship pada acara seminar sehari yang dilakukan beberapa hari sebelum acara pengumuman dilakukan.

Selain itu pada tahun ini, para peraih emas dalam bidang matematika juga akan melalui tahap seleksi berikutnya untuk diikutsertakan dalam kompetisi matematika internasional di Belgia.

Penulis : Wanda Ayu

LKI: Hati-Hati Pilih Fakultas Kedokteran

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar masyarakat dan calon mahasiswa berhati-hati dalam memilih fakultas kedokteran agar tidak terkecoh berkuliah di fakultas dengan kualitas akreditasi C.

“Akhir-akhir ini pendidikan kedokteran sedang mengalami booming dengan kualitas yang masih meragukan. Saat ini saja, 40 persen fakultas kedokteran di Indonesia baru mendapatkan akreditasi C,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.
Tulus mengatakan Indonesia saat ini memiliki 75 fakultas kedokteran di berbagai universitas. Bahkan, pada tahun ajaran 2016 akan dibuka kembali delapan fakultas kedokteran.
Dari 75 fakultas kedokteran yang ada saat ini, yang terakreditasi A baru 14 fakultas (19 persen), akreditasi B sebanyak 31 fakultas (41 persen) dan 30 fakultas terakreditasi C.
Dalam pandangan YLKI, bila ingin konsisten dengan mutu pendidikan kedokteran dan lulusannya, fakultas kedokteran yang akreditasi C sebaiknya berupaya meningkatkan diri terlebih dulu agar mendapat akreditasi B.
“Bila fakultas yang terakreditasi C tidak mampu meningkatkan performanya, maka bukan hal yang mustahil dieliminasi saja sehingga tidak berpotensi merugikan mahasiswa dan masyarakat,” tuturnya.
Tulus mengatakan kasus dugaan malapraktik yang dilakukan dokter terhadap pasien harus dilihat secara komprehensif, termasuk dari sistem pendidikan kedokteran.
Menurut Tulus, sistem pendidikan kedokteran di Indonesia masih perlu diperbaiki, termasuk di antaranya dengan meningkatkan akreditasi fakultas-fakultas kedokteran.
(Sumber : www : mkki.idionline.org)

Analgetik, Antipiretik,NSAID

Analgetik, Antipiretik,NSAID

           
A.  Analgetik

Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

-  Penyebab sakit/ nyeri.
Di dalam lokasi jaringan yang mengalami luka atau peradangan beberapa bahan algesiogenic kimia diproduksi dan dilepaskan, didalamnya terkandung dalam prostaglandin dan brodikinin. Brodikinin sendiri adalah perangsang reseptor rasa nyeri. Sedangkan prostaglandin ada 2 yang pertama Hiperalgesia yang dapat menimbulkan nyeri dan PG(E1, E2, F2A) yang dapat menimbulkan efek algesiogenic.

-  Mekanisame:
 Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit/trauma
 jaringan.

-  Karakteristik:
1.   Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit
2.   Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang
     dan gembira
3.  Tidak mempengaruhi pernapasan
4.  Gunanya untuk nyeri sedang, ex: sakit gigi

Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:
1.  Analgesik Opioid/analgesik narkotika

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.

Macam-macam obat Analgesik Opioid:
a.  Metadon.
-   Mekanisme kerja: kerja mirip morfin lengkap, 
    sedatif lebih lemah.
-  Indikasi: Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri 
   hebat pada pasien yang di rumah sakit.
-   Efek tak diinginkan:
*   Depresi pernapasan
*   Konstipasi
*   Gangguan SSP
*   Hipotensi ortostatik
*   Mual dam muntah pada dosis awal

 
                       Gambar 1 : Metadon
 
b.  Fentanil.
- Mekanisme kerja: Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya.
-   Indikasi: Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
-  Efek tak diinginkan: Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi ringan.

                        Gambar 2 : Fentanil.
                                   
 c.   Kodein
   - Mekanisme kerja: sebuah prodrug 10% dosis 
    diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan oleh    morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
              - Indikasi: Penghilang rasa nyeri minor 
              - Efek tak diinginkan: Serupa dengan morfin, tetapi
                 kurang hebat pada dosis  yang menghilangkan
                 nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas 
                 seberat morfin.


                                 Gambar 3 : Kodein              
 
2.      Obat Analgetik Non-narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.

Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).

Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.

           Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:

a.  Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.
                                    Gambar 4 : Ibuprofen
 
b.  Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.

Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
 

                               Gambar 5 : acetaminophen

 c.   Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.



                Gambar 6 : Asam Mefenamat

 B.   Antipiretik
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.

       Macam-macam obat Antipiretik:

1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.

2. Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.

Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.

Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.

Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.

3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.

C. NSAID (Anti-Inflamasi)
-   Efek dari NSAID (Anti-Inflamasi)
Inflamasi adalah rekasi tubuh untuk mempertahankan atau menghindari faktor lesi. COX2 dapat mempengaruhi terbentuknya PGs dan BK. Peran PGs didalam peradangan yaitu vasodilatasi dan jaringan edema, serta berkoordinasi dengan bradikinin menyebabkan keradangan.

-   Mekanisme Anti-Inflamasi
Menghambat prostaglandin dengan menghambat COX.

-   Karakteristik Anti-Inflamasi
NSAID hanya mengurangi gejala klinis yang utama (erythema, edema, demam, kelainan fungsi tubuh dan sakit). Radang tidak memiliki efek pada autoimunological proses pada reumatik dan reumatoid radang sendi. Memiliki antithrombik untuk menghambat trombus atau darah yang membeku.

Contoh obat NSAID (Anti Inflamasi)

1.  Gol. Indomethacine
-   Proses didalam tubuh
Absorpsi di dalam tubuh cepat dan lengkap, metabolisme sebagian berada di hati, yang dieksresikan di dalam urine dan feses, waktu paruhnya 2-3 jam, memiliki anti inflamasi dan efek antipiretic yang merupakan obat penghilang sakit yang disebabkan oleh keradangan, dapat menyembuhkan rematik akut, gangguan pada tulang belakang dan asteoatristis.
-   Efek samping
a.   Reaksi gastrointrestianal: anorexia (kehilangan nafsu makan), vomting (mual), sakit abdominal, diare.
b.  Alergi: reaksi yang umumnya adalah alergi pada kulit dan dapat menyebabkan asma.

2. Gol. Sulindac
Potensinya lebih lemah dari Indomethacine tetapi lebih kuat dari aspirin, dapat mengiritasi lambung, indikasinya sama dengan Indomethacine.

3. Gol. Arylacetic Acid
Selain pada reaksi aspirin yang kurang baik juga dapat menyebabkan leucopenia thrombocytopenia, sebagian besar digunakan dalam terapi rematik dan reumatoid radang sendi, ostheoarthitis.

4. Gol. Arylpropionic Acid
Digunakan untuk penyembuhan radang sendi reumatik dan ostheoarthitis, golongan ini adalah penghambat non selektif cox, sedikit menyebabkan gastrointestial, metabolismenya dihati dan di keluarkan di ginjal.

5. Gol. Piroxicam
Efek mengobati lebih baik dari aspirin indomethacine dan naproxen, keuntungan utamanya yaitu waktu paruh lebih lama 36-45 jam.

6. Gol. Nimesulide
Jenis baru dari NSAID, penghambat COX-2 yang selektif, memiliki efek anti inflamasi yang kuat dan sedikit efek samping.

(Sumber :www.nurfitrian4dewi.blogspot.co.id)